Dance Dance Revolution Green Glitter

04 April, 2017

Senjata Tradisional Kalimantan Selatan

5 Senjata Tradisional Kalimantan Selatan

5 Senjata Tradisional Kalimantan Selatan | Kalimatan Selatan adalah salah satu provinsi di Pulau Kalimantan, dengan ibukota Banjarmasin. Banyak tempat-tempat menarik yang bisa sobat kunjungi di Kalimantan Selatan, salah satun tempat tersebut adalah museum Lambung Mangkurat yang terletak di kota Banjarbaru. Banyak benda-benda sejarah didalam museum ini, mulai dari benda dan patung peninggalan zaman hindu, mata uang kuno hingga berbagai peralatan yang digunakan oleh masyarakat Banjar untuk melawan penjajah Belanda. 

Pada artikel kali ini, kita akan mengenal berbagai peralatn / senjata tradisional yang berasal dari Kalimata Selatan. Perkakas atau senjata tradisional ini digunaka oleh masyarakat Kalimantan Selatan untuk mempertahankan diri dari gangguan musuh atau binatang buas dan juga sebagai peralatan pertanian maupun berburu. 

Berikut daftar 5 senjata tradisional Kalimatan Selatan yang bisa Sobat ketahui :

1. Senjata Tradisional Kalimantan Selatan - Sungga


Sungga merupakan salah satu senjata yang digunakan oleh masyarakat pada Perang Banjar di daerah Benteng Gunung Madang, Kandangan, Hulu Sungai Selatan. Senjata ini dipasang di bawah jembatan yang dibuat sebagai jebakan, sehingga apabila dilalui oleh musuh (tentara Belanda), maka jembatan tersebut akan runtuh dan musuh yang jatuh tertancap pada sungga tersebut.


2. Senjata Tradisional Kalimantan Selatan - Mandau


Mandau adalah senjata tradisional suku dayak yang ada di Kalimantan, termasuk Kalimantan Selatan. Untuk mengetahui lebih detil mengenai senjat mandau ini, Sobat tradisi bisa mengunjungi halaman : Mandau, Senjata Tradisional Kalimantan Utara.

3. Senjata Tradisional Kalimantan Selatan - Sarapang

Sarapang secara umum merupakan senjata trisula atau tombak bermata tiga. Namun di Kalimantan Selatan Sarapang berbentuk tombak dengan mata tombak 5 buah yaitu 4 buah disisi dan 1 buah dipusat / ditengah.


Sarapang biasanya digunakan oleh masyarakat Kalimantan Selatan untuk berburu atau menangkap ikan-ikan besar.


4. Senjata Tradisional Kalimantan Selatan - Keris Banjar

Keris adalah merupakan senjata tradisional khas yang dibuat dari besi dan campuran logam. Panjang senjata keris ini sekitar 30 cm. Keris ini merupakan senjata yang umum digunakan oleh masyarakat Indonesia pada waktu lampau. Namun ukiran dan lekukan keris biasanya membedakan dari daerah mana keris tersebut berasal. Seperti halnya provinsi Kalimantan Selatan memiliki keris khas yang disebut dengan keris banjar .




5. Senjata Tradisional Kalimantan Selatan - Parang

Parang juga merupakan senjata yang sangat umum ditemukan di Indonesia. Parang merupakan senjata tradisional yang dibuat dari besi dengan bentuk pipih dan salah satu bilah sisinya tajam. Biasanya gagang parang yang berfungsi sebagai pegangan pengguna dibuat dari kayu.


Dalam kehidupan masyarakat Kalimatan Selatan, parang biasanya digunakan sebagai senjata dan alat rumah tangga sehari-hari, sebagai senjata berburu atau alat pertanian.




Demikian , 5 senjata tradisional Kalimantan selatan yang bisa kita kenal. Semoga bermanfaat..

(sumber:http://www.tradisikita.my.id/2016/08/5-senjata-tradisional-kalimantan-selatan.html)

Pakaian Adat Pengantin Banjar

Pakaian Adat Pengantin Banjar "BAGAJAH GAMULING BAULAR LULUT"

Tarian Tradisional Kalimantan Selatan

Tari Tradisional Kalimantan Selatan | - Secara garis besar tari tradisional yang berkembang di Provinsi Kalimantan Selatan dapat dibedakan menjadi Tari Adat Etnis Banjar dan Tarian tradisional etnis Dayak.

Tari- tarian tradisional Kalimantan Selatan yang masuk kedalam etnis Banjar, telah berkembang sejak masa kesultanan Banjar serta dipengaruhi oleh budaya Jawa dan Melayu.

Adapun contoh tari-tarian dari Suku Banjar di Kalimantan Selatan antara lain Tari Baksa Kambang, Radap Rahayu, Kuda Gepang, Baksa Dadap, Baksa Hupak, Baksa Katar, Baksa Kupu-kupu, Baksa Lilin, Baksa Panah, Baksa Tameng, Baksa Tumbak, Balatik, Baleha, Batarasulan, Bogam, Dara Manginang, Garah Rahwana, Hantak Sisit, Hanoman, Japin Batuah, Japin Dua Saudara, Japin Hadrah, Japin Kuala, Japin Pasanggrahan, Japin Rantauan, Japin Sisit, Kuda Gepang, Ladon, Maayam Tikar, Ning Tak Ning Gung, Paris Tangkawang, Radap Rahayu, Rudat, Sinoman Hadrah, Tantayungan, Tanggui, Tameng Cakrawati, Tirik Kuala, Tirik Lalan, Topeng Kelana, Topeng Wayang, dan Tari Topeng.

Sedangkan tari Kalimanta Selatan yang berasal dari etnis dayak antara lain tari Tandik Balian, Tari Babangsai dan Tari Kanjar. Dan berikut ini tradisikita akan mencoba mengumpulkan tari-tarian tradisional Kalimantan Selatan bersama penjelasannya.

1. Tari Tradisional Kalimantan Selatan - Tari Baksa Kambang

Tari Baksa Kambang adalah tarian klasik Banjar yang ditampilkan untuk menyambut tamu Agung yang datang ke Kalimantan Selatan. Tari Baksa Kambang merupakan tarian tunggal yang ditarikan oleh wanita, akan tetapi bisa juga ditarikan oleh beberapa penari wanita.

Tarian Baksa Kambang ini memakai properti sepasang kembang Bogam yaitu rangkaian kembang mawar, melati, kantil dan kenanga. Kembang bogan ini akan dihadiahkan kepada tamu pejabat dan isteri, setelah taraian ini selesai ditarikan. Sebagai gambaran ringkas, tarian ini menggambarkan putri-putri remaja yang cantik sedang bermain-main di taman bunga. Mereka memetik beberapa bunga kemudian dirangkai menjadi kembang bogam kemudian kembang bogam ini mereka bawa bergembira ria sambil menari dengan gemulai. Tari Baksa Kembang memakai Mahkota bernama Gajah Gemuling yang ditatah oleh kembang goyang, sepasang kembang bogam ukuran kecil yang diletakkan pada mahkota dan seuntai anyaman dari daun kelapa muda bernama halilipan.

Tarian Baksa Kambang diiringi seperangkat tetabuhan alat musik tradisional Kalimantan Selatan atau gamelan dengan irama lagu yang sudah baku yaitu lagu Ayakan dan Janklong atau Kambang Muni. Tarian Baksa Kembang ini di dalam masyarakat Banjar ada beberapa versi , ini terjadi setiap keturunan mempunya gaya tersendiri namun masih satu ciri khas sebagai tarian Baksa Kembang, seperti Lagureh, Tapung Tali, Kijik, Jumanang. Pada tahun 1990-an, Taman Budaya Kalimantan Selatan berinisiaf mengumpul pelatih-pelatih tari Baksa Kembang dari segala versi untuk menjadikan satu Tari Baksa Kembang yang baku. Setelah ada kesepakatan, maka diadakanlah workshoup Tari Baksa Kembang dengan pesertanya perwakilan dari daerah Kabupaten dan Kota se Kalimantan Selatan. Walau pun masih ada yang menarikan Tari Baksa Kembang versi yang ada namun hanya berkisar pada keluarga atau lokal, tetapi dalam lomba, festival atau misi kesenian keluar dari Kalimantan Selatan harus menarikan tarian yang sudah dibakukan.


Tari Baksa Kambang | gambar : http://pulaubanuabanjar.com

2. Tari Tradisional Kalimantan Selatan - Tari Baksa Tameng


Merupakan jenis tari klasik Banjar dengan menggunakan taming/tameng (perisai).Dalam tarian ini sebuah perisai kecil yang dinamakan taming, dan sebilah keris terhunus dipegang. Tarian ini dimulai dengan perlahan-lahan dan dengan penuh hormat dan kemudian sedikit demi sedikit menjadi lebih cepat dan lebih liar, seolah-olah menggambarkan suatu pertarungan. Tari Baksa Tameng ditarikan oleh penari laki-laki, diiringi musik tradisional atau gamelan dan lagu Parang Lima, Parang Capat. Penari Baksa Tameng menggunakan pakaian tradisional yang menggambarkan seorang ksatria/prajurit. 

3. Tari Tradisional Kalimantan Selatan - Tari Baksa Dadap


Tari Baksa Dadap merupakan tari klasik Banjar Kalimantan Selatan, tarian ini masih dipertunjukkan di keraton Banjar menurut laporan orang-orang Belanda yang mengunjungi keraton Banjar terakhir. Dalam mempersembahkan tarian ini para penari memegang busur dan anak panah yang dipanggil dadap. Mereka melompat dengan senjata ini, sambil mengankat sebelah kaki, bergerak dengan amat cepat, seolah-olah mereka terpaksa mempertahankan diri dari serangan yang datang dari semua sudut. 

4. Tari Tradisional Kalimantan Selatan - Tari Radap Rahayu

Tari Radap Rahayu adalah tarian klasik yang berasal dari Banjarmasin Kalimantan Selatan. Tari Radap Rahayu ini bersifat sakral dan merupakan tarian untuk menyambut tamu sebagai tanda penghormatan. Kata radap berasal dari beradap-adap yang memiliki arti bersama-sama, berkelompok dan atau lebih dari satu. Rahayu memiliki arti galuh wan bungas (perempuan yang cantik). Selain itu, Rahayu memiliki arti kebahagian, kesenangan, kemakmuran. 
Pada awalnya, tari Radap Rahayu adalah tarian yang memiliki fungsi sebagai penolak bala dan bersifat ritual bagi masyarakat Banjarmasin. Tari Radap Rahayu dilakukan pada upacara seperti kehamilan, perkawinan, dan kematian. Tari Radap Rahayu sebagai tari penolak bala dan tari meminta keselamatan berasal dari peristiwa di mana kapal Perabu Yaksa berisi patih Lambung Mangkurat yang pulang berkunjung dari kerajaan majapahit. Ketika sampai di Muara Mantuil dan akan memasuki Sungai barito, kapal ini kandas di tengah perjalanan. Perahu oleng dan nyaris terbalik. Situasi itu membuat patih Lambung Mangkurat memuja Bantam yaitu meminta pertolongan pada yang maha kuasa agar kapal diselamatkan. Tak lama, turun tujuh bidadari ke atas kapal kemudian mengadakan upacara beradap-adap. Akhirnya kapal selamat dan para bidadari kembali ke kayangan. Hal itu ditandai dengan gerakan awal dan akhir tarian Radap Rahayu yaitu gerak terbang layang. Kini tari Radap Rahayu lebih dilakukan saat acara-acara penyambutan tamu-tamu sebagai tanda penghormatan. 




5. Tari Tradisional Kalimantan Selatan - Tari Kuda Gepang

Tari kuda gipang/gepang adalah sebuah seni tari dan budaya yang cukup dikenal luas dikalangan masyarakat melayu Banjar.Tarian ini dipengaruhi oleh kebudayaan etnis Jawa. Tari kuda gipang ditampilkan pada upacara perkawinan masyarakat Banjar. Tari ini biasanya dilengkapi juga dengan diusungnya/bausung kedua pengatin saat menuju pelaminan. Seni tari kuda gipang masih sering dimainkan oleh masyarakat Banjar terutama di Kabupaten Tapin ( Rantau ), Hulu Sungai Selatan (Kandangan), Hulu Sungai Tengah ( Barabai ), Hulu Sungai Utara ( Amuntai ),Dan juga Kabupaten banjar ( Martapura ). 
Menurut cerita dahulu Tarian ini berasal dari Lambung Mangkurat yang datang ke Majapahit untuk bertemu dengan Gajah Mada ketika mau pulang di beri hadiah kuda, ketika dinaiki kudanya lumpuh, dengan kesaktiannya kudanya di kecilin dan di bawa pakai tangan untuk dinaikkan ke kapal.



6. Tari Tradisional Kalimantan Selatan - Tari Bagandut

Tari Bagandut adalah merupakan tarian rakyat dari Kalimantan Selatan. Tari Bagandut inin merupakan jenis tari tradisional berpasangan yang di masa lampau dan merupakan tari yang menonjolkan erotisme penarinya mirip dengan tari tayub dan tari ronggeng . Gandut artinya tledek (Jawa).
Tari Gandut ini pada mulanya hanya dimainkan di lingkungan istana kerajaan, baru pada kurang lebih tahun 1860-an tari ini berkembang ke pelosok kerajaan dan menjadi jenis kesenian yang disukai oleh golongan rakyat biasa. Tari ini dimainkan setiap ada keramaian, misalnya acara malam perkimpoian, hajad, pengumpulan dana kampung dan sebagainya.

Tari Gandut sejak tahun 1960-an sudah tidak berkembang lagi. Faktor agama Islam merupakan penyebab utama hilangnya jenis kesenian ini ditambah lagi dengan gempuran jenis kesenian modern lainnya. Sekarang Gandut masih bisa dimainkan tetapi tidak lagi sebagai tarian aslinya hanya sebagai pengingat dalam pelestarian kesenian tradisional Banjar.
Tari Bagadut | gambar : beritabanjar.com

7. Tari Tradisional Kalimantan Selatan - Tari Mayam Tikar

Tari Mayam Tikar merupakan jenis tari khas dari Kabupaten Tapin yang menggambarkan remaja putri dari daerah Margasari, Kabupaten Tapin yang sedang menganyam tikar dan anyaman. Tari berdurasi sekitar 6 menit ini biasanya dibawakan oleh 10 orang penari putri. Tari ini diciptakan oleh Muhammad Yusuf, Ketua Sanggar Tari Buana Buluh Merindu, dari kota Rantau, ibukota Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan 




8. Tari Tradisional Kalimantan Selatan - Tari Tantayungan

Tari Tantayungan merupakan tarian tradisi masayrakat Banjar Kalimantan Selatan. Tarian ini mempresentasikan kisah dalam tokoh pewayangan. Sehingga tarian ini terkesan hidup lantaran diselingi dengan dialog kelompok penari. Tarian ini sendiri diiringi dengan musik karawitan melalui instrument alat musik tradisional Kalimantan Selatan antara lain babun, gong, sarunai, dan kurung-kurung. Paduan karawitan ini sangat harmoni dengan kelompok tari yang diperankan.

Seni dan tari tantayungan, awalnya kerap ditampilkan di sebuah desa, yakni Desa Ayuang, Barabai. Lalu dikembangkan di Kampung Mu’ui, Desa Pangambau Hulu, Kecamatan Haruyan oleh salah satu damang bernama Amat. Seni khas ini kemudian dikalim oleh pelaku seni HST, Sarbaini, di Desa Barikin sebagai seni khas Hulu Sungai Tengah.

Sayang sampai saat ini keberadaan tari Tantayungan telah hilang tergerus zaman


9. Tari Tradisional Kalimantan Selatan - Tari Tandik Balian

Tari Tandik Balian, merupakan tarian tradisional yang berasal dari suku Dayak Warukin, yaitu suku Maanyan yang terdapat di desa Warukin dan desa Haus, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Suku Dayak Warukin (Tabalong-Kalsel) merupakan salah satu subsuku Dayak Maanyan yang memiliki upacara balian bulat. Tradisi balian ini dibuat menjadi sebuah atraksi kesenian yang disebut Tari Tandik Balian.
Tandik Balian | Gambar : https://banuahujungtanah.wordpress.com

10. Tari Tradisional Kalimantan Selatan - Tari Babangsai

Tarian Babangsai merupakan tarian yang berasal dari Kalimantan Selatan. Tari Babangsai ini merupakan salah satu tarian ritual dari suku Dayak Bukit. Tarian Babangsai dari Kalimantan Selatan ini hampir sama dengan tari Kanjar, dimana jika tari kanjar dilakukan oleh para lelaki, dan tari Babangsai dilakukan oleh para wanita. Bentuk dari tarian ini berupa gerakan berputar-putar mengelilingi suatu poros berupa altar tempat meletakkan sesaji. Tarian ini mirip dengan tarian upacara ritual pada suku Dayak rumpun Ot Danum.


Tari Babangsai Bakanjar merupakan tarian tradisional suku dayak yang mengiringi prosesi ritual aruh yang dilaksanakan di balai adat di pegunungan Meratus. Foto ANTARA/Herry Murdy Hermawan/B


11. Tari Tradisional Kalimantan Selatan - Tari Kanjar

Tari Kanjar merupakan tarian ritual pada upacara religi suku (Hindu Kaharingan) dari suku Dayak Bukit. Tari Kanjar (ba-kanjar) pada suku Bukit dilakukan oleh penari lelaki, sedangkan tarian serupa jika ditarikan penari wanita disebut tari babangsai. Wujud tarian ini berupa gerakan berputar-putar mengelilingi suatu poros berupa altar tempat meletakan sesaji (korban). Jadi mirip dengan tarian upacara ritual pada suku Dayak rumpun Ot Danum lainnya, misalnya pada suku Dayak Benuaq di Kalimantan Timur

Referensi :
  1. https://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Banjar
  2. ebudayaanindonesia.net/kebudayaan/899/tari-radap-rahayu
  3. http://budaya-urangbanjar.blogspot.co.id/2013/04/tari-kuda-gepang-banjar.html 
  4. https://docs.google.com/document/d/19_zVbNe_7KrlBqWsR5mAkr9aCXvJDGxEzyYXhBoMQqM/edit
  5. http://www.tradisikita.my.id/2016/11/11-tari-tradisional-kalimantan-selatan.html

30 Maret, 2017

Lirik lirik lagu daerah KALIMANTAN SELATAN

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Berikut ini merupakan beberapa lagu daerah dari KALIMANTAN SELATAN :

~PARIS BARANTAI~

Kota baru gunungnya bamegaBamega umbak manampur disala karangUmbak manampur disala karangBatamu lawanlah adinda Adinda iman didada rasa malayangIman didada rasa malayang

Pisang silat tanamlah babaris Babaris tabang pang bamban ku halangakan Tabang pang bamban ku halangakan Bahalat gunungnya babarisBabaris hatiku dandam ku salangakan Hati ku dandam kusalangakanBurung bintri batiti dibatangTiti batang dibatang buluh kuning manggadingDibatang buluh kuning manggading

Malam tadi bamimpilah datangMimpi datang rasa bapaluk lawan si adingRasa bapaluk lawan si adingKacilangan lampulah dikapal Dikapal anak walanda main kumidiAnak walanda main kumidiKasiangan guringlah sabantalSabantal tangan kadada hidung kapipiTangan kadada hidung kapipi

**AMPAT LIMA**


Ampat si ampat lima kaka ai kuriding patah 
Patah sabilah patah sabilah dihiga lawang
Ampat si ampat lima kaka ai kutanding sudah
Kada manyama Kada manyama  nang baju habang


Banyak urang nang maantar tapih
Salambar-lambar kada bakain
Banyak sudah urang nang mamilih
Juduhnya kada kalain

Ampat si ampat lima adingai kuriding patah
Patah sabilah 2x dihiga tajau
Ampat si ampat lima adingai kutanding sudah 
Kada manyama Kada manyama nang baju hijau

“BARAS KUNING”


Yu ka bulik pang satumat
Bulik pang satumat
Lawasnya ulun mehadang 
pian meninggalkan 
kampung halaman 
kapapurunan

Yu ka bulik pang damini
Bulik pang damini
Ulun basakit hati
Pian nang ulun tangisi
Kada sakira diri ulun marista
:

Pian datang ulun sambut lawan mayang
ulun hamburi baras
si baras kuning
kur sumangat di muhara lawang…2x


Uma Abah

Hari panas manggantang
Matahari manggantang panasnya manggantang
Rasa rakai tulang iga sampai ka pinggang
Mangilik nanang, galuh caramin matanya
Uma batulak, mancariakan rajakinya

Guntur kilat basambung
Ujan labat arus daras wan galumbangnya
Awak basah kadinginan di tangah sungai
Abah malunta, baluman tantu pakulihnya
Abah batulak, mancariakan rajakinya

Uma, mun bulih sakit uma kugantiakan
Lawan sagala pahalaku
Abah, mun bulih paluh abah kugantiakan
Lawan sagala amalku
Uma Ratu'ai
Abah Raja'ai
(Korus)

Ya Allah Ya Robbi
Kucium batis uma nang manyayangi
Kucium tangan abah nang malindungi
Ampuniakan dosa uma wan abahku
Ampuniakan dosa uma wan abahku

Uma, mun bulih sakit uma kugantiakan
Lawan sagala pahalaku
Abah, mun bulih paluh abah kugantiakan
Lawan sagala amalku
Uma Ratu'ai
Abah Raja'ai

Allahumma Allah
Robbighfirli wali waa lidayya 2x
Ampuniakan dosa uma wan abahku 2x


Ampar-Ampar Pisang

Ampar-ampar pisang
Pisangku balum masak
Masak sabigi, dihurung bari-bari 2x
Masak sabigi, dihurung bari-bari 2x

Manggalepak, manggalepok
Patah kayu bengkok
Bengkok dimakan api,
apinya kakurupan
Bengkok dimakan api,
apinya kakurupan
Nang mana batis kutung, dikitip bidawang 2x


Pambatangan


Matan di hulu
Mambawa rakit bagandengan
Bahanyut matan di udik Barito
Awal hari baganti minggu

Siang dan malam
Waktu hari baganti hari
Istilah urang mancari rajaki
Kada talapas lawan gawi

Panas hujan kada manjadi papantangan
Kada hiran tatap dirasaakan
Mananjak batang sambil barami-ramian
Akhirnya sampai ka tujuan

Inilah nasib manjadi urang pambatangan
Lamun nasib sudah ditantuakan
Insya Allah ada harapan


Sapu Tangan Babuncu Ampat

Saputangan babuncu ampat
Sabuncunya dimakan api
Dimakan api

Luka nang di tangan
Kawa dibabat
Luka nang di hati
Hancur sakali

Tabang bamban jangan diparit
'Mun diparit buang ka sumur
Buang ka sumur

Rindang pang dandam
Jangan diharit
Lamun diharit
Mambawa umur



itulah beberapa lagu daerah dari KALIMANTAN SELATAN,
Wassalamu'alaikum 
    warahmatullahi wabarakatuh

    referensi

    http://nadasyahreza.blogspot.co.id/2013/08/kumpulan-lirik-lagu-banjar-kalimantan.html
    http://canufa26.blogspot.co.id/2014/02/lirik-lagu-khas-kalimantan-selatan.html